Penguin

Halo semua, kali ini kolom Wonders of God akan membahas mengenai pinguin.

Burung yang satu ini sangatlah unik karena mereka tidak dapat terbang, melainkan mereka berenang dan menangkap ikan untuk hidup. Tapi bukan hal ini yang akan kita bahas.

Pada kesempatan ini Acts akan mengupas tentang siklus perkembangbiakkan pinguin (emperor penguin) yang cukup menarik. Siklus ini dimulai saat musim gugur di kutub selatan sekitar bulan April.

Pada masa ini, dataran es mulai terbentuk sehingga banyak pinguin dapat bertelur di atasnya. Suhu di kutub selatan dapat mencapai -35ºC. Namun Tuhan kita yang ajaib telah memperlengkapi penguin dengan bulu yang sangat tebal.

penguinSaat dierami, telur pinguin tetap hangat dengan suhu 38ºC. Yang lebih menarik, setelah bertelur, sang betina menitipkan telurnya pada sang pejantan yang pada akhirnya akan mengerami telur selama 75 hari sampai menetas. Sementara sang pejantan menjaga telur, para pinguin betina kembali ke laut untuk mencari makan. Para pejantan mengerami telur mereka selama musim dingin.

Mereka tidak dapat pergi mencari makan selama masa itu, karena telur harus dierami sepanjang waktu. Jadi pada dasarnya, pada saat telur menetas, para ayah pinguin telah berpuasa selama empat bulan! Tak lama setelah telur menetas, ibu pinguin kembali dari perburuan dan sekarang sang ayah dapat pergi mencari makan karena sang ibu akan menjaga anak mereka.

Pada masa ini, kedua induk pinguin bergantian menjaga anak mereka sampai sang anak cukup besar untuk bertahan dalam dinginnya kutub selatan. Para pinguin akan kembali ke laut pada bulan Januari dan mempersiapkan diri untuk musim kawin berikutnya.

Dari hal ini, kita tahu bahwa induk pinguin (terutama sang ayah) sangat ber-tanggung jawab kepada anaknya sehingga mereka rela berpuasa selama empat bulan demi menjaga si telur. Padahal sang anak toh nantinya juga tidak akan bersama mereka selamanya.

Author – Kristian Santosa