Daud

Ketika kita mendengar kata ‘Raja Daud’, apakah yang akan terlintas di kepala kita? Kita akan membayangkan seorang raja muda yang diurapi oleh Tuhan menjadi raja atas bangsa Israel. Kemudian kita juga akan membayangkan seseorang yang walaupun bertubuh kecil tapi dapat mengalahkan Goliath, seorang jagoan bangsa musuh Israel yang tingginya hampir 3 meter. Hmmm mungkin saja Daud tidak sependek yang kita bayangkan, rasanya setiap orang kalau dihadapan Goliath yang tingginya hampir 3 meter akan serasa seperti orang kerdil.

Tetapi kalau saya mendengar kata Daud, ada hal yang terlintas di bayangan saya, yaitu mengenai lagu dan pujian dan tarian. Ada 2 lagu yang sering kali kita nyanyikan mengenai Daud, yang pertama adalah sebuah lagu yang seringkali dinyanyikan dengan irama dangdut:

‘Kalau Roh Allah ada di dalamku, kukan menari sperti Daud menari’

Kemudian juga ada sebuah lagu lagi yang diambil dari Mazmur 23, sebuah Mazmur atau sebuah pujian yang dilantunkan oleh Raja Daud sendiri. Lagu yang kita kenal dengan judul ‘Tuhan adalah gembalaku’, sebuah lagu yang saya ingat pernah diajarkan di sekolah minggu dan yang tidak dapat saya lupakan. Lagu yang mengandung arti yang begitu dalam, yang menceritakan mengenai iman dari Daud, perasaan dan apa yang dialaminya. Mari kita melihat apa saja yang ingin Daud sampaikan melalui lagu, pujian Mazmur 23 ini:

Mazmur 23:1 – Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Hal pertama yang Daud sampaikan adalah iman Daud itu sendiri, bahwa kalau Tuhan menjadi gembala kita atau yang menuntun kita, kita tidak akan pernah kekurangan. Di dalam terjemahan Inggrisnya, ayat ini ditulils: The Lord is my shepherd, I shall not want. Atau kalau dapat diterjemahkan, ‘Kalau’ Tuhan adalah gembalaku, tidak ada hal lain yang aku ingini. Atau dapat juga berarti: Tidak ada hal yang kuingini selain Tuhan. Atau dengan kata lain, pada saat ‘aku’ yang aku ingini, Tuhan tidak akan dapat menjadi gembala kita.

Mazmur 23:2 – Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

Kemudian di dalam ayat 2, dikatakan bahwa Tuhan akan membawa kita ke padang berumput hijau dan air yang tenang. Pada saat mendengar lagu ini, kita akan dapat merasakan sebuah kedamaian, sebuah setting yang begitu tenang dan menyegarkan. Hal ini juga berbicara mengenai our needs, hal yang diperlukan oleh seekor domba adalah rumput untuk makanannya dan juga air untuk minumnya. Hal ini berbicara mengenai our core needs, kebutuhan kita yang terutama. Bahwa kebutuhan utama kita, our core needs, akan dipenuhi oleh Tuhan. Sering kali kita distracted dengan hal-hal yang ada disekitar kita, hal-hal yang seringkali bukan merupakan kebutuhan utama kita. Tetapi Tuhan kita tahu apa yang merupakan kebutuhan utama kita yaitu rumput hijau dan air yang tenang, yaitu keselamatan dan kedamaian hati dan jiwa.

Mazmur 23:3 – Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Tugas seorang gembala adalah untuk menuntun domba-dombanya ke arah dan jalan yang benar. Pada saat kita membiarkan Tuhan menuntun hidup kita, kita akan dapat berjalan di jalan yang benar. Saya pernah membaca sebuah cerita mengenai seorang prajurit yang baru masuk ke militer. Tugas pertamanya adalah untuk memisahkan tumpukan kentang, untuk memisahkan antara kentang yang baik dan kentang yang tidak baik. Setelah beberapa jam berikutnya, atasannya kembali lagi untuk melihat apa yang telah dilakukan oleh prajurit baru ini. Tetapi yang dilihatnya, tidak ada satu kentang pun yang telah dipisahkan. Yang dilkakukan oleh prajurit itu hanyalah melihat satu kentang yang ditangannya. Kemudian atasannya ini pun bingung mengapa setelah beberapa jam belom ada satu kentang pun yang dipisahkan antara yang baik dan yang tidak baik. Atasan itu bertanya: “Apa masalahnya? Kamu tidak suka bekerja keras yah?” Prajurit itu pun menjawab: “Bukan pekerjaannya, tetapi keputusan kentang mana yang baik dan mana yang tidak baik itulah yang membingungkan saya.”

Memang sering kali di dalam kehidupan ini banyak hal membingungkan yang harus kita pilih, tetapi kalau Tuhan adalah gembala kita, Ia akan menuntut kita di jalan yang benar, dan itulah yang juga dialami oleh Raja Daud

Mazmur 23:4 – Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Bahwa di dalam kesesakan, di dalam bahaya, dan di dalam pergumulan, Tuhan akan selalu beserta dengan kita. Janji Tuhan Yesus adalah Immanuel, Tuhan yang akan selalu beserta dengan kita kalau kita mau terus setia dan ikut Tuhan senantiasa. Gada adalah alat yang digunakan oleh seorang gembala yang seperti sebuah pentungan yang dapat dipakai untuk mengusir binatang buas yang hendak memangsa domba-dombanya, dan juga tongkat yang biasanya ujungnya melengkung yang dipakai untuk menarik seekor domba kalau dombanya itu sedang ke arah yang salah. Tuhan yang maha kuasa juga mampu melindungi kita dari musuh-musuh kita dan juga dengan tongkatNya yang dipakai untuk mengajar kita, walaupun kadang kala tidak enak tapi daripada kita menjadi tersesat dan memilih jalan yang salah.

Mazmur 23:5-6 – Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Kemudian di akhir dari lagu Daud ini adalah bahwa pada akhirnya Tuhan akan memberkati kita secara melimpah, dan musuh kita pun akan dapat melihat bagaimana penyertaan Tuhan itu ada pada kita. Di hadapan lawan Daud, para lawannya dapat melihat urapan dari Tuhan penuh melimpah di dalam hidup Daud. Kebajikan Tuhan, dan kemurahan Tuhan akan ada terus bersama kita, seumur hidup dan sepanjang masa.

Author – Sucipto Prakoso